Aku insan terpilih punya sepasang ayahbonda yang mengasihiku dengan segenap rasa namun masih ku rasa segalanya tiada warna lalu KAU hadiahkan untuk ku seorang kakak yang setia mendoakanku walau kami terpisah jauh beribu batu.Aku terduduk mengenangkan Ar-Rahim Mu tatkala KAU memberikan aku seorang Rahimah (adik) yang mengasihi aku dengan segala ada. Sungguh aku termangu dengan segala iradatMu ke atas aku hamba yang tak punya apa. Masih ku rasa hanya sepi itu yang menemani dan warnanya cuma hambar semua...Ku rasakan jasadku berada di tengan hamparan dunia yang begitu kosong dan aku di tengah-tengahnya. Aku begitu sesak menguruskan nafasku kerana sunyi itu begitu menghimpit seolah memberi isyarat aku bukan milik dunia ini..Aku terduduk mencari erti..erti pada hidup ini..
Lalu KAU hadiahkan aku seorang suami yang mencintai aku dengan seluruh jiwa rasa tetapi kami terpisah dek masa dan jarak demi amanah yang telah KAU titipkan. Sekian kalinya masih ku rasakan segalanya sepi dan sunyi. Derita memerangi jiwa rasa ini begitu siksa. Kata mereka akulah insan bahagia kerana aku punya segala. Tetapi hakikatnya masih sepi itu yang bertandang dan derita itu yang mengiringi. Sekali lagi aku tersungkur mencari erti, erti sebuah bahagia..
Tuntas, ketakutan menguasai. Jika di sini begini yang ku rasakan.. Bagaimana di sana? Di sana aku tidak akan punya ayahbonda, tidak kakak dan adik. Jauh sekali suami apa lagi rakan taulan. Aku akan bersendirian tanpa teman, dan apakah aku mampu untuk melalui kesunyian yang sangat panjang itu? Jika dunia yang begitu luas itu mampu menyesakkan nafasku dengan segala kesepian ini, bagaimana di sana? Di barzakh yang sememangnya sempit lagi menyempitkan? Mampukah aku berhadapan dengan semua itu andai disini sahaja aku tewas begini?
Aku terkulai lemah mengenang dosa dan noda yang memalit jiwa. Sungguh tidak terdaya untuk meniti hari-hari yang mendatang kerna kurasakan sebenarnya hidup ini tidak pernah punya erti kecuali mati, dan kematian adalah permulaan sebuah pengertian. Dan saat itu bermula sebuah pencarian, pencarian kepada kebahagiaan.
Hakikatnya bahagia di sana adalah apa yang diukirkan di sini. Menyedari akan segunung alpa dan dosa yang terpikul di pundak ku, aku bertimpuh disisMu Ar-Rahman mengharapkan belas ihsan. Aku mempersembahkan pintaku padaMu tuhan.
Kata mereka aku insan bahagia punyan insan yang mencintai di sisi, punya hati yang mengasihi mengiringi perjalanan hidupku tetapi cuma aku yang mengerti hakikat hidup insaniku ini. Tuhan benar aku di hadiahkan dengan ayahbonda yang sangat mengasihi tetapi aku hadir dengan tempang upaya, tidak aku termampu memberi gembira pada mereka apa lagi menyinari hati tua mereka dengan mengisi segala impi dan mimpi mereka. Tuhan aku KAU berikan seorang kakak yang setia dan taguh berdiri di tengah badai kehidupan ini, tetapi aku kudung upaya, tak mampu aku menghulur lembut jemariku untuk mengusap lembut air mata sengsaranya. Aku KAU berikan adinda yang cukup banyak mengerti tetapi aku juga bisu upaya dalam merangsang dan berkongsi apa adanya padaku untuk melukis sejalur pelangi gembira pada seraut wajah nan mulus itu. Aku juga hambamu yang terpilih KAU hadiahkan aku seorang suami, sekali lagi aku lumpuh upaya, tidak mampu berada disisinya tatkala dia memerlukan, aku tak bisa menghadiahi secangkir bahagia dengan apa hendaknya. Tuhan aku punya segala tetapi aku dan dia aku dan mereka terpisah dek 1001 munasabah suratan.
Ya Hannan, Ya Mannan
Aku datang padaMu dengan sebuah harapan agar pintaku KAU perkenan. Aku datang dengan segala keinsafan bahawa tiada pengertian selain dariMu tuhan.
Aku punya pinta Wahai Allah Yang Maha Perkasa ;
Aku mohon Ya Ghaffar, Ya Allah At-Tawwab, Ya Allah Al -'Afuww , ampuni aku Ya Allah atas segala dosa dan nodaku, bersih aku dari segala kotoran itu tuhan agar aku bisa bertemuMu dengan aman. Ya Allah Ya Muntaqim andai KAU mahu mengambilku, aku mohon jangan KAU ambilku tatkala aku belum cukup siap sedia. Aku tidak akan berdaya untuk menghadapi murkaMu tuhan. Aku punya pinta Wahai Allah Yang Maha Khabiir, andai derita dan sepi ini adalah yang terbaik untukku di sana hadirkan ia bersama setitis kekuatan agar aku akan terus tegar kehadapan. Wahai tuhan yang maha mengasihani, kasihanilah kedua orang tua ku dan aku mohon KAU jadikanlah mereka ahli jannahMu atas segala pengorbanan mereka selama aku menjadi anak mereka. Tuhanku KAU berikan aku kakak dan adik yang begitu mencintaiku, meski kini kami terpisah dek jarak dan masa, aku mohon kau rahmatilah mereka di dunia dan di akhirat dan izinkan aku menlantunkan doa di antara langit dan bumi ini untuk mereka. Tuhanku iringi mereka dalam setiap helaan nafas dan lindungi mereka dengan segala kudrat iradatMu. Tuhanku yang maha menyayangi, sayang tuhan pada hamba, telah menghadirkan dia suamiku, tetapi kami juga terpisah jauh. Aku mohon tuhanku izinkan aku mempersembah indah khidmat baktiku padanya agar redha suami ku akan mengiringi perjalananku menuju redhaMu. Tuhan aku punya pinta, pinta si hamba pada Mu Ya Wahhab, Ya Razzaq, Ya Warith izinkan aku mengandung, melahir, mendidik dan membesarkan zuriat keturunanku yang soleh dan solehah. Izninkan aku mengajar mereka untuk melafaz halus doa tulus kepada kedua orang tua mereka, juga tuhanku izinkan hidup mereka mulia mendaulatkan agamaMu dan syahid menuju redhaMu. Tuhanku izinkan aku menemani hari-hari suamiku sebagai isteri penyejuk jiwa yang mendorong bahtera kasih kami menuju cintaMu. Allah Ar-Ra'uf izinkan aku dan dia mencintai di kala dekat dan menyayangi di kala jauh.Ya Allah Al Hafiz Al Muqit lindungi kami dalam dakapan kasih sayangMu agar kami akan terus teguh menghadapi hidup menuju redhaMu. Tuhanku Al-Qwiy, Al Matin teguhkan kami dan tetapkan kami bersama dikala senang dan susah, suka dan duka agar kami bisa bertemu Mu tuhan dengan hangatnya cinta yang kami patri demi menyahut sunnah RasulMu.
Ya Allah Al-Wajid, terpisah aku dan mereka di sini. pintaku temukan kami semula di taman syurgaMu, terpisah aku dan dia di sini, pintaku himpunkan kami bersama di taman bahagaiaMu itu Rabbi..
Tuhanku Al Qdiir Al Muqtadir jangan kau menguji aku dan keluargaku dengan sesuatu yang tidak terdaya kami tanggungi, justeru aku datang dengan harapan yang menggunung tinggi.. Ilahi pandanglah aku yang tiada daya ini...
Ya Allah Ya Mubdi' ul Mu'id jadikanlah segala derita ini sebagai sinar bahagiaku di sana, kerna ku yakin di situlah letaknya erti hidupku..
Malik ul Mulk Dzul Jala Wal Ikram telah kusaksikan besarnya karuniamu pada hamba yang tiada apa selain kaya dengan segala noda, hanya hampar tahmidku ini mampu ku persembahkan ALhamdulillah pun begitu masih ia di iringi dengan 1001 pinta kerana aku hamba lemah hina tidak mempunyai apa, lantas bagaimana harusnya aku?....
Ya Allah Ya Mujib...perkenankanlah...
0 comments:
Post a Comment