Wednesday 8 July 2009

KEJAM : Dia dibunuh kerana tudungnya!

Moga dirinya diterima Allah sebagai syuhada. Ameen.




Petikan artikel dari eramuslim ;


Selasa, 07/07/2009 15:56



Ribuan orang mengantarkan jenazah Marwah Al-Sharbini ke tempat peristirahatannya yang terakhir di kota Alexandria, Mesir waktu setempat. Ribuan orang itu berjalan mengiringi peti jenazah Marwa yang mendapat sebutan "martir jilbab".

Kematian Marwa memicu kemarahan di kalangan komunitas Muslim di Jerman dan Mesir-negara asal Marwa-tetapi juga komunitas Muslim di berbagai negara. "Tidak ada Tuhan selain Allah dan orang-orang Jerman adalah musuh Allah," kata seorang warga Mesir yang ikut mengantarkan jenazah Marwa ke pemakaman.

"Kami akan membalas kematiannya. Barat, mereka tidak mau mengakui kita. Di sana ada rasisme," ujar Tarek Al-Sharbini, saudara lelaki Marwa.



Selain Marwa, suaminya juga menjadi korban dan sekarang masih dalam kondisi kritis di sebuah rumah sakit Dresden, Jerman. Suami Marwa secara tak sengaja terkena tembakan aparat saat sang suami mencoba melindungi istrinya yang diserang dengan senjata tajam oleh pemuda Jerman keturunan Rusia.

Peristiwa itu terjadi di ruang sidang di kota Dresden, saat Marwa akan memberikan kesaksian atas kasusnya. Marwa menuntut pemuda yang juga tetangganya itu ke pengadilan karena menyebutnya sebagai teroris hanya karena ia mengenakan jilbab. Marwa berada di Jerman mengikuti suaminya yang sedang melakukan riset dengan biaya beasiswa.



Menurut kakak lelaki Marwa, aparat mengira suami Marwa yang melakukan serangan sehingga petugas keamanan pengadilan itu menembaknya. "Para aparat keamanan itu berpikir, sepanjang orang itu tidak berambut pirang, maka dialah pelaku serangannya, dan mereka menembak suami Marwa," kata kakak lelaki Marwa.

Pemuda Jerman keturunan Rusia yang menyerang Marwa, bernama Alex W, 28, kini mendekam di penjara dan akan dikenakan tuduhan baru yaitu pembunuhan. Christian Avenarius, jaksa pengadilan Dresden mengatakan, Alex menusuk Marwa karena didorong rasa kebencian yang dalam terhadap Islam, karena sejak awal pengadilan, Alex yang berimigrasi ke Jerman tahun 2003 sudah mengungkapkan pernyataan-pernyataan anti-Islam dan anti-Muslim.

Dari wawancara di beberapa media Mesir, keluarga Al-Sharbini di Mesir mengatakan bahwa pelaku penusukan sudah sering menghina dan melecehkan Marwa, bahkan pernah mencoba melepas jilbab Marwa. Ibu Marwa, Laila Shams mengungkapkan, Marwa juga kesulitan mendapat kerja di Jerman karena ia mengenakan jilbab.

"Suatu kali, Marwa pernah disuruh melepas jilbab jika ingin mendapatkan kerja, tapi Marwa menolaknya," kata sang ibu.

Menanggapi kasus Marwa, Jubir pemerintah Jerman Thomas Steg mengatakan bahwa insiden ini berlatar belakang rasial dan pemerintah mengutuk keras pelakunya. Pemerintah Jerman baru bersuara atas kasus ini, setelah komunitas Muslim di negara itu mengecam pemerintah dan para politisi di Jernam yang diam saja atas kasus tersebut.



Menyindir sikap pemerintah dan para politisi di Jerman, harian independen di Mesir, El-Shorouk menulis, kalau korbannya Yahudi, barulah dunia gempar. Seorang bloger Mesir bernama Hicham Maged dalam blognya menulis,"Mari kita bayangkan, jika kondisinya dibalik, korban adalah orang Barat yang ditusuk di dunia atau di salah satu negara Timur Tengah oleh seorang Muslim ekstrim."

Atas insiden yang menimpa Marwa, Asosiasi Farmasi Mesir sudah menyerukan boikot terhadap obat-obatan dari Jerman.

Pemerintah Mesir belum mengeluarkan pernyataan atas peristiwa yang menimpa warga negaranya. Belum jelas apakah pemerintahan Husni Mubarak akan menuntut pemerintah Jerman bertangung jawab atas kasus ini.

Baru semalam saya berdiskusi bersama rakan sepejabat Dr.Abu, mengenai kezaliman yang dilakukan oleh Rusia terhadap Chechnya. Hari ini saya menerima perkhabaran yang sangat menyakitkan ini. Kredit kepada Akh Masri.Ukhti Marwa mengorbankan nyawanya dan juga bayi dalam kandungannya kerana mempertahankan syariat Allah.

Kejam sungguh kafir laknatullah ini, Ya Allah kau hancurkanlah mereka yang terlalu zalim dengan agamaMu ini. Saudaraku, andai ukhti marwa pergi kerana mempertahankan syariatnya, apakah masih ada alasan kepada kita untuk meringankan tuntutan Allah ini?

Hidup Mulia Mati Syahid, Moga Jannah adalah tempatnya, dan moga Allah selamatkan suami Ukhti Marwa! Saya MARAH yang teramat! Ya Allah.........


6 comments:

zara aluwi said...

Assalamualaikum Sham,

Benua Eropah adalah yang menjadi antara lubuk sentimen Islamfobia dan media baratlah yang menjadi dalangnya. Persepsi masyarakat Barat yang sering mengaitkan Islam dengan keganasan hingga menimbulkan sentimen takutkan masyarakat Muslim.

Bertudung adalah perintah Allah kepada setiap wanita Islam. Malah wanita Kristian pada Zaman Pertengahan Eropah memakai tudung dan menutup aurat. Si kafir laknatullh yang bernama Alex W patut dipancung terus tak perlu lagi pembelaan.

Al-Fatihah untuk Marwa.

Shams Ali said...
This comment has been removed by the author.
Jamilah Aini Mohd Rafiei said...

Tudung hanya alasan...sbanrnya mrk memusuhi Islam...!!

Shams Ali said...

Kak Milah, saban hari ada sahaja nyawa ummat Islam yang melayang, namun apa yang sham rasa mereka sangat bertuah kerana di pilih Allah utk berjuang terus kepada subjek utama ia itulah mempertahankan akidah yang satu dan tak pernah dua ini. Namun disebalik semua ini hanya kesedihan yang datang membaluti seketul daging yang bernama hati apabila kita dibumi yang cukup aman dan bahagia ini seringkali terlupa dan tersasar dari landasan sebenar..hidup kita di sini seolah tiada mati dan tiada hari pembangkitan! itulah realiti bumi bahagia Malaysia hari ini.. Waliyadzubillah moga kita di lindungi dari menjadi insan yang tersasar..moga hati2 kita ditetapkan menuju matlamat yang saru ia itu mardhotillah!

Shams Ali said...

Kak Milah, saban hari ada sahaja nyawa ummat Islam yang melayang, namun apa yang sham rasa mereka sangat bertuah kerana di pilih Allah utk berjuang terus kepada subjek utama ia itulah mempertahankan akidah yang satu dan tak pernah dua ini. Namun disebalik semua ini hanya kesedihan yang datang membaluti seketul daging yang bernama hati apabila kita dibumi yang cukup aman dan bahagia ini seringkali terlupa dan tersasar dari landasan sebenar..hidup kita di sini seolah tiada mati dan tiada hari pembangkitan! itulah realiti bumi bahagia Malaysia hari ini.. Waliyadzubillah moga kita di lindungi dari menjadi insan yang tersasar..moga hati2 kita ditetapkan menuju matlamat yang saru ia itu mardhotillah!

Shams Ali said...
This comment has been removed by the author.

Wednesday 8 July 2009

KEJAM : Dia dibunuh kerana tudungnya!

Moga dirinya diterima Allah sebagai syuhada. Ameen.




Petikan artikel dari eramuslim ;


Selasa, 07/07/2009 15:56



Ribuan orang mengantarkan jenazah Marwah Al-Sharbini ke tempat peristirahatannya yang terakhir di kota Alexandria, Mesir waktu setempat. Ribuan orang itu berjalan mengiringi peti jenazah Marwa yang mendapat sebutan "martir jilbab".

Kematian Marwa memicu kemarahan di kalangan komunitas Muslim di Jerman dan Mesir-negara asal Marwa-tetapi juga komunitas Muslim di berbagai negara. "Tidak ada Tuhan selain Allah dan orang-orang Jerman adalah musuh Allah," kata seorang warga Mesir yang ikut mengantarkan jenazah Marwa ke pemakaman.

"Kami akan membalas kematiannya. Barat, mereka tidak mau mengakui kita. Di sana ada rasisme," ujar Tarek Al-Sharbini, saudara lelaki Marwa.



Selain Marwa, suaminya juga menjadi korban dan sekarang masih dalam kondisi kritis di sebuah rumah sakit Dresden, Jerman. Suami Marwa secara tak sengaja terkena tembakan aparat saat sang suami mencoba melindungi istrinya yang diserang dengan senjata tajam oleh pemuda Jerman keturunan Rusia.

Peristiwa itu terjadi di ruang sidang di kota Dresden, saat Marwa akan memberikan kesaksian atas kasusnya. Marwa menuntut pemuda yang juga tetangganya itu ke pengadilan karena menyebutnya sebagai teroris hanya karena ia mengenakan jilbab. Marwa berada di Jerman mengikuti suaminya yang sedang melakukan riset dengan biaya beasiswa.



Menurut kakak lelaki Marwa, aparat mengira suami Marwa yang melakukan serangan sehingga petugas keamanan pengadilan itu menembaknya. "Para aparat keamanan itu berpikir, sepanjang orang itu tidak berambut pirang, maka dialah pelaku serangannya, dan mereka menembak suami Marwa," kata kakak lelaki Marwa.

Pemuda Jerman keturunan Rusia yang menyerang Marwa, bernama Alex W, 28, kini mendekam di penjara dan akan dikenakan tuduhan baru yaitu pembunuhan. Christian Avenarius, jaksa pengadilan Dresden mengatakan, Alex menusuk Marwa karena didorong rasa kebencian yang dalam terhadap Islam, karena sejak awal pengadilan, Alex yang berimigrasi ke Jerman tahun 2003 sudah mengungkapkan pernyataan-pernyataan anti-Islam dan anti-Muslim.

Dari wawancara di beberapa media Mesir, keluarga Al-Sharbini di Mesir mengatakan bahwa pelaku penusukan sudah sering menghina dan melecehkan Marwa, bahkan pernah mencoba melepas jilbab Marwa. Ibu Marwa, Laila Shams mengungkapkan, Marwa juga kesulitan mendapat kerja di Jerman karena ia mengenakan jilbab.

"Suatu kali, Marwa pernah disuruh melepas jilbab jika ingin mendapatkan kerja, tapi Marwa menolaknya," kata sang ibu.

Menanggapi kasus Marwa, Jubir pemerintah Jerman Thomas Steg mengatakan bahwa insiden ini berlatar belakang rasial dan pemerintah mengutuk keras pelakunya. Pemerintah Jerman baru bersuara atas kasus ini, setelah komunitas Muslim di negara itu mengecam pemerintah dan para politisi di Jernam yang diam saja atas kasus tersebut.



Menyindir sikap pemerintah dan para politisi di Jerman, harian independen di Mesir, El-Shorouk menulis, kalau korbannya Yahudi, barulah dunia gempar. Seorang bloger Mesir bernama Hicham Maged dalam blognya menulis,"Mari kita bayangkan, jika kondisinya dibalik, korban adalah orang Barat yang ditusuk di dunia atau di salah satu negara Timur Tengah oleh seorang Muslim ekstrim."

Atas insiden yang menimpa Marwa, Asosiasi Farmasi Mesir sudah menyerukan boikot terhadap obat-obatan dari Jerman.

Pemerintah Mesir belum mengeluarkan pernyataan atas peristiwa yang menimpa warga negaranya. Belum jelas apakah pemerintahan Husni Mubarak akan menuntut pemerintah Jerman bertangung jawab atas kasus ini.

Baru semalam saya berdiskusi bersama rakan sepejabat Dr.Abu, mengenai kezaliman yang dilakukan oleh Rusia terhadap Chechnya. Hari ini saya menerima perkhabaran yang sangat menyakitkan ini. Kredit kepada Akh Masri.Ukhti Marwa mengorbankan nyawanya dan juga bayi dalam kandungannya kerana mempertahankan syariat Allah.

Kejam sungguh kafir laknatullah ini, Ya Allah kau hancurkanlah mereka yang terlalu zalim dengan agamaMu ini. Saudaraku, andai ukhti marwa pergi kerana mempertahankan syariatnya, apakah masih ada alasan kepada kita untuk meringankan tuntutan Allah ini?

Hidup Mulia Mati Syahid, Moga Jannah adalah tempatnya, dan moga Allah selamatkan suami Ukhti Marwa! Saya MARAH yang teramat! Ya Allah.........


6 comments:

zara aluwi said...

Assalamualaikum Sham,

Benua Eropah adalah yang menjadi antara lubuk sentimen Islamfobia dan media baratlah yang menjadi dalangnya. Persepsi masyarakat Barat yang sering mengaitkan Islam dengan keganasan hingga menimbulkan sentimen takutkan masyarakat Muslim.

Bertudung adalah perintah Allah kepada setiap wanita Islam. Malah wanita Kristian pada Zaman Pertengahan Eropah memakai tudung dan menutup aurat. Si kafir laknatullh yang bernama Alex W patut dipancung terus tak perlu lagi pembelaan.

Al-Fatihah untuk Marwa.

Shams Ali said...
This comment has been removed by the author.
Jamilah Aini Mohd Rafiei said...

Tudung hanya alasan...sbanrnya mrk memusuhi Islam...!!

Shams Ali said...

Kak Milah, saban hari ada sahaja nyawa ummat Islam yang melayang, namun apa yang sham rasa mereka sangat bertuah kerana di pilih Allah utk berjuang terus kepada subjek utama ia itulah mempertahankan akidah yang satu dan tak pernah dua ini. Namun disebalik semua ini hanya kesedihan yang datang membaluti seketul daging yang bernama hati apabila kita dibumi yang cukup aman dan bahagia ini seringkali terlupa dan tersasar dari landasan sebenar..hidup kita di sini seolah tiada mati dan tiada hari pembangkitan! itulah realiti bumi bahagia Malaysia hari ini.. Waliyadzubillah moga kita di lindungi dari menjadi insan yang tersasar..moga hati2 kita ditetapkan menuju matlamat yang saru ia itu mardhotillah!

Shams Ali said...

Kak Milah, saban hari ada sahaja nyawa ummat Islam yang melayang, namun apa yang sham rasa mereka sangat bertuah kerana di pilih Allah utk berjuang terus kepada subjek utama ia itulah mempertahankan akidah yang satu dan tak pernah dua ini. Namun disebalik semua ini hanya kesedihan yang datang membaluti seketul daging yang bernama hati apabila kita dibumi yang cukup aman dan bahagia ini seringkali terlupa dan tersasar dari landasan sebenar..hidup kita di sini seolah tiada mati dan tiada hari pembangkitan! itulah realiti bumi bahagia Malaysia hari ini.. Waliyadzubillah moga kita di lindungi dari menjadi insan yang tersasar..moga hati2 kita ditetapkan menuju matlamat yang saru ia itu mardhotillah!

Shams Ali said...
This comment has been removed by the author.