Tuhanku,
Saban tahun aku meminta,
Agar diberi peluang mengirupi bayu,
Ramadhan nan mulia,
Air mata menjadi saksi perpisahan dinihari dan senja,
Entah kenapa,
Sayu,
pilu segala-gala hadir,
Tatkala semua ummat begitu girang,
Gembira menyambut tirai syawal,
Tapi, itu setahun yang sudah,
365 hari yang lalu,
11 bulan yang dulu..
Hari ini aku seakan kembali ke saat itu,
Ramadhan ini bakal berlalu pergi,
Namun tertanya diri,
Sudah tercapaikah impian pada ramadhani..
Sudah terlangsaikan hutang itu
Sudah sempurnahkah sujud itu,
Sudah di sucikah lisan itu,
Sudah kemaskah langkah itu.
Segala-gala aku tak punya jawab,
Lalu untuk apa air mata itu hadir?
Tuhanku,
Aku ini hambamu yang tersangat tiada daya,
Ku raskan ramadhani terlalu singkat cuma,
Masih belum ku isi sluruh upaya,
Apakah air mata itu akan bertandang lagi,
Apakah KAU masih sudi menghadiahi,
Ramadhan yang ku kasihi....
Ya,Tuhanku baru kini ku sedari,
Air mata sedari dulu itu lagi,
Tanda jiwa ku menyintai,
Saat yang ku rindui,
Namun,Apa erti kasih itu?
Apa erti cinta itu?
Ape erti rindu itu?
hadirnya tidak ku peduli,
Masihku dengan urusan duniawi,
perginya aku tangisi,tanpa seidkit usaha untuk mengisi,
Aku tidak mengerti,
Mengapa aku begini,
kata hati ku,firdausi mu ku ingini,redhamu ku genggami,
tapi bila?bagaimana?
Andai ihsan Mu ini tidak ku peduli?
Mengapa ini terjadi,
Kemana segala rasa ini,
tatkala harumah ramadhan menyengat naluri,
Mengapa bisa ku biar ia berlalu pergi,lalu berteleku aku disini,menangisi,
Tuhanku,rupanya ku tak pernah sedari,
aku punya akhri,ramadhan ini tiada lagi,lalu bagaimana harusnya??
Bermaknakah rayu ini,
Bernilaikah deraian ini?
Masihkah punya ruang untuk diri ini?
Andai ku tahu ini ramadhani ku yang terakhir...
iLAHi,Aku malu untuk menungkapnya,tetapi pada siapa lagi..ku tuturi,
Kasihanilah diri ini...
Aku tak punya apa untuk menentu nasib diri,
Ku pohoni agar kau bisa kurniai,selautan kasihani,Ya Rahmani...
02 Oktober 2007
http://www.serikandiislam.blogdrive.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Sunday, 15 February 2009
Ramadhan
Tuhanku,
Saban tahun aku meminta,
Agar diberi peluang mengirupi bayu,
Ramadhan nan mulia,
Air mata menjadi saksi perpisahan dinihari dan senja,
Entah kenapa,
Sayu,
pilu segala-gala hadir,
Tatkala semua ummat begitu girang,
Gembira menyambut tirai syawal,
Tapi, itu setahun yang sudah,
365 hari yang lalu,
11 bulan yang dulu..
Hari ini aku seakan kembali ke saat itu,
Ramadhan ini bakal berlalu pergi,
Namun tertanya diri,
Sudah tercapaikah impian pada ramadhani..
Sudah terlangsaikan hutang itu
Sudah sempurnahkah sujud itu,
Sudah di sucikah lisan itu,
Sudah kemaskah langkah itu.
Segala-gala aku tak punya jawab,
Lalu untuk apa air mata itu hadir?
Tuhanku,
Aku ini hambamu yang tersangat tiada daya,
Ku raskan ramadhani terlalu singkat cuma,
Masih belum ku isi sluruh upaya,
Apakah air mata itu akan bertandang lagi,
Apakah KAU masih sudi menghadiahi,
Ramadhan yang ku kasihi....
Ya,Tuhanku baru kini ku sedari,
Air mata sedari dulu itu lagi,
Tanda jiwa ku menyintai,
Saat yang ku rindui,
Namun,Apa erti kasih itu?
Apa erti cinta itu?
Ape erti rindu itu?
hadirnya tidak ku peduli,
Masihku dengan urusan duniawi,
perginya aku tangisi,tanpa seidkit usaha untuk mengisi,
Aku tidak mengerti,
Mengapa aku begini,
kata hati ku,firdausi mu ku ingini,redhamu ku genggami,
tapi bila?bagaimana?
Andai ihsan Mu ini tidak ku peduli?
Mengapa ini terjadi,
Kemana segala rasa ini,
tatkala harumah ramadhan menyengat naluri,
Mengapa bisa ku biar ia berlalu pergi,lalu berteleku aku disini,menangisi,
Tuhanku,rupanya ku tak pernah sedari,
aku punya akhri,ramadhan ini tiada lagi,lalu bagaimana harusnya??
Bermaknakah rayu ini,
Bernilaikah deraian ini?
Masihkah punya ruang untuk diri ini?
Andai ku tahu ini ramadhani ku yang terakhir...
iLAHi,Aku malu untuk menungkapnya,tetapi pada siapa lagi..ku tuturi,
Kasihanilah diri ini...
Aku tak punya apa untuk menentu nasib diri,
Ku pohoni agar kau bisa kurniai,selautan kasihani,Ya Rahmani...
02 Oktober 2007
http://www.serikandiislam.blogdrive.com
Saban tahun aku meminta,
Agar diberi peluang mengirupi bayu,
Ramadhan nan mulia,
Air mata menjadi saksi perpisahan dinihari dan senja,
Entah kenapa,
Sayu,
pilu segala-gala hadir,
Tatkala semua ummat begitu girang,
Gembira menyambut tirai syawal,
Tapi, itu setahun yang sudah,
365 hari yang lalu,
11 bulan yang dulu..
Hari ini aku seakan kembali ke saat itu,
Ramadhan ini bakal berlalu pergi,
Namun tertanya diri,
Sudah tercapaikah impian pada ramadhani..
Sudah terlangsaikan hutang itu
Sudah sempurnahkah sujud itu,
Sudah di sucikah lisan itu,
Sudah kemaskah langkah itu.
Segala-gala aku tak punya jawab,
Lalu untuk apa air mata itu hadir?
Tuhanku,
Aku ini hambamu yang tersangat tiada daya,
Ku raskan ramadhani terlalu singkat cuma,
Masih belum ku isi sluruh upaya,
Apakah air mata itu akan bertandang lagi,
Apakah KAU masih sudi menghadiahi,
Ramadhan yang ku kasihi....
Ya,Tuhanku baru kini ku sedari,
Air mata sedari dulu itu lagi,
Tanda jiwa ku menyintai,
Saat yang ku rindui,
Namun,Apa erti kasih itu?
Apa erti cinta itu?
Ape erti rindu itu?
hadirnya tidak ku peduli,
Masihku dengan urusan duniawi,
perginya aku tangisi,tanpa seidkit usaha untuk mengisi,
Aku tidak mengerti,
Mengapa aku begini,
kata hati ku,firdausi mu ku ingini,redhamu ku genggami,
tapi bila?bagaimana?
Andai ihsan Mu ini tidak ku peduli?
Mengapa ini terjadi,
Kemana segala rasa ini,
tatkala harumah ramadhan menyengat naluri,
Mengapa bisa ku biar ia berlalu pergi,lalu berteleku aku disini,menangisi,
Tuhanku,rupanya ku tak pernah sedari,
aku punya akhri,ramadhan ini tiada lagi,lalu bagaimana harusnya??
Bermaknakah rayu ini,
Bernilaikah deraian ini?
Masihkah punya ruang untuk diri ini?
Andai ku tahu ini ramadhani ku yang terakhir...
iLAHi,Aku malu untuk menungkapnya,tetapi pada siapa lagi..ku tuturi,
Kasihanilah diri ini...
Aku tak punya apa untuk menentu nasib diri,
Ku pohoni agar kau bisa kurniai,selautan kasihani,Ya Rahmani...
02 Oktober 2007
http://www.serikandiislam.blogdrive.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment